profile-image
0
Cerita
0
Joy
 

Fan board

Normiati
Salam kenal, Kak. Bantu support cerita aku juga, ya, yang berjudul *MENYESAL USAI BERCERAI* Terima kasih.
1
Author Mi
Salam kenal, Kak. Bantu support cerita aku juga, ya, yang berjudul *DIAMNYA ISTRIKU MENGHANCURKAN SEMUANYA* Terima kasih.
1
asooka
“Ayo makanlah Num, lihatlah tubuhmu ini sudah kurus bering begini.” Keluh Halimah, ia mendorong paksa nasi bubur ke dalam mulut putrinya, tapi Hanum tetap saja mengatupkan rahangnya, enggan menerima suapan dari wanita yang melahirkannya tiga puluh sembilan tahun silam. “Makanlah dik, kakak sudah membelikan sop buntut untukmu.” Bujuk Handoko, ia meraih piring dari tangan ibunya, mengambil sesuap nasi beserta kuahnya lalu menyodorkan ke mulut sang adik. “Hmmpphh.” Hanum mengerang, ia menolak suapan dari saudara tertuanya itu, bahkan apron yang di kenakannya sudah basah oleh kuah sup. “Gak mau makan juga kak?” Tanya Santi. “Enggak, padahal nasinya udah di buburkan oleh ibu.” Jawab Handoko semakin gelisah. “Apa gak lebih baik kita bawa ke rumah sakit aja kak?” Usul Santi. “Mungkin lebih baik begitu saja, kita rembukkan dulu dengan Haris, tak baik ambil keputusan sepihak.” Ucap Handoko. “San, mandikan dan ganti pakaian Hanum, kita bawa dia ke rumah sakit sekarang juga.” Perintah Handoko setelah menghubungi Haris. “Ti, kenapa ada luka di p4nt4t Hanum?” “Badannya juga bau anyir sekali.” Keluh Santi, ia merasa mual saat membuka pampers Hanum. Santi menyentuh luka yang ada di bagian belakang Hanum. “Hmmpphh.” Teriak Hanum nyaring, mulutnya terkatup, matanya nyalang menatap Santi. “Di basuh saja Ti, sepertinya itu sakit sekali.” Perintah Santi tak tega. “Ti, kenapa di punggungnya juga banyak luka?” Pekik Santi saat melihat banyak luka koreng di punggung Hanum. “Sejak kapan begitu?” Tanya Santi lagi. “Udah hampir dua bulanan ini, kak Hanumkan berbaring terus, jadi beginilah.” Jelasnya sembari membasuh badan Hanum. Hanum gemetaran, entah kedinginan entah kesakitan, Santi saja bergidik melihatnya. ******************* “Namanya ulkus decubitus.” Halimah menghela nafas, menatap anak gadisnya, tatapan matanya kosong, seperti sudah tak ada kehidupan disana, padahal dulu jika tersenyum Hanum sangatlah manis, apalagi matanya, berbinar. 12 November, pukul 05.10 WIB “Arggghhhh!.” Halimah dan Albi tersentak. “Nakk, kamu kenapa nak?” “Bi, cepat panggil perawatnya sana.” Perintah Halimah, sementara Hanum terus saja mengerang, matanya melotot, bau busuk menguar dari badannya, Halimah memeriksa bagian belakang Hanum, ternyata ia buang air besar. “Argghhhh!.” Lolong Hanum lagi, badannya gemetaran, matanya seperti hendak keluar, tangannya mencengkram kuat hingga memutih. “Hanumm!” Pekik Halimah, tubuh Hanum menegang, matanya meredup, mulutnya terbuka, ia pergi meninggalkan dunia membawa sejuta suka dan dukanya. Yukk baca selengkapnya dan cari tau apa yang terjadi dengan Hanum😊 Judulnya APA YANG TERJADI PADA HANUMKU? Udah tamat loo
1
Lifiana
Halo, Kak aku Lifiana numpang promosi genre drama berdasarkan kisah nyata "RANDA MALA" dan "SEMATA WAYANG" Aku juga punya 25 cerita yang lain dengan genre yang berbeda. Bisa mampir kalau berkenan makasih 😊🙏
1
Faida Rizqiana
Assalamualaikum, salam kenal ya, Kak 🙏🏻😊 bila berkenan yuk mampir ke ceritaku, sudah ada 3 judul: - Kegagalan Membawa Berkah (tamat) - Penyesalan Wijaya (tamat) - Roda Kehidupan (on going)
1